Selasa, 22 Mei 2012

Rasa Suka VS Rasa Nyaman

Selamat Gini Hari !!!

Hamba saha aya anu aya-aya wae dateng lagi, membawa inspirasi yang insya Alloh sesuatu dan alhamdulillah ya menurut lembaga survey ac Nielam bermanfaat bagi pembaca, katanya sih pelajarannya begitu mengena, meski nyatanya penulis nggak tau kena dimana ??, penyampaian ala kadarnya dengan bahasa sehari-hari dan nggak terlalu teoritis mungkin ye yang lebih dianggap ngena. Nggak tau kenapa dari masa SMA ketika disuruh presentasi tugas sama bu Guru, saya ngejelasin pake bahasa teoritis itu para siswa yang masih teman sekelas saya, menunjukan wajah planga-plongo ngga ngerti, giliran saya pake bahasa ya gue apa adanya alias bahasa cihuy, murid-murid langsung pada pandai macam einstein dan berani maju menjawab soal di papan tulis yang saya buat. so be your self... ajalah, tapi harus pandai menempatkan diri ye, masa iye kalo rapat formal pake bahasa cihuy, alamat di depak dari ruang rapat. tapi bukan soal penggunaan bahasa cihuy yang akan kita bahas kali ini.

Siang ini saya tak henti-hentinya jadi psikolog cinta, seseorang lelaki yang tak mau disebutkan namanya menjadi pasien, padahal dia yang kuliah di jurusan psikologi, gimana sih ? curhat sama lulusan broadcasting ?, atau jangan-jangan kita tertukar jurusan ya ?. si mahluk yang identitasnya di rahasiakan ini curhat tentang gadis yang sedang dekat dengannya (cem-cemannya) sambil sesekali mengeluh "Udah ah jangan ngomongin dia lagi", eh lima menit kemudian ngomongin dia lagi. dasar orang jatuh tinja bawaannya galaaauuu aja....

Mahluk : "Dia (gadis pujaan) bilang kalo dia nyaman sama gue, tapi belom tentu kan dia suka sama gue ?"

Pernah nggak si om dan tante sekalian denger kata-kata "aku nyaman sama kamu" dari sang kekasih ?, kalo pernah ya di syukuri, karena kenyamanan lebih dari sekedar pengakuan rasa ketertarikan. ada beberapa contoh pengandaian, harap baca pelan-pelan sajaaaaaa :

Misal Si Dewi suka sama cowo guanteng tingkat dewa sekelas akang Bret pit, wah.. suka ni.. ganteng, kaya, terkenal, siapa sih yang nggak mau ??? tapi ketika si Dewi deketin si akang Bret Pit, orangnya ternyata ngehe, nyebelin, tukang tipu, bokis, pleboi, tengik, dung pret, sontoloyo, semprul, ngomong sana-sini beda, semuanya bikin si Dewi nggak nyaman. kalo ngandelin suka tapi bikin nggak nyaman mah sama aje bodong. ingat suka itu hanya sebatas kagum, belum tentu dia bisa membuat kita nyaman menjalani hubungan dengannya. om dan tante berhak maju ataupun mundur untuk mendekatinya.

Lain cerita dengan si Dewi nyaman dengan sikap Sang Arjuna, Sang Arjuna sama sekali bukan tipe impian Dewi secara alamiah berjenggot abadi dan hobby makan lele, kambing, tomat (wew) beda 180 derajat deh dari si Dewi, tapi di balik itu si Dewi merasa nyaman dengan sang Arjuna yang lemah lembut, sabar, sopan santun, rajin beribadah, pandai berdagang dan giat menabung untuk kredit panci. kenyamanan adalah segalanya yang berarti cocok, klop, ketika kita sudah mendapatkan kenyamanan otomatis kita pasti suka orang itu toh ?, disini om tante dan sudah mendapatkan hak mutlak untuk maju meneruskan hubungan, karena nyaman sudah berarti suka, buktinya om tante lebih suka naik kendaraan yang nyaman kan ? dari pada om tante suka sama satu kendaraan  bergengsi tapi pas di naikin kursinya ada jarum yang nusuk Pant*t ?? (uch !!) 

Intinya buat apa suka kalo kita nggak nyaman ngejalaninnya, suka belum tentu membuat nyaman kelak,  tapi nyaman sudah pasti  kita akan suka. suka hanya cuma sebatas menganggumi, bukan suatu keputusan tepat ketika kita menghendakinya sebagai tempat sandaran hati. menarik lebih mudah dari pada menyocokan, seindah apapun itu, menyocokan adalah hal yang sulit dan terpenting dalam membangun hubungan.

Rasa suka dapat timbul dan hilang dalam sekejap, namun rasa nyaman timbul dan hilang melalui proses panjaaaang. Nyaman itu datang dari rasa kecocokan atau penyesuaian dan penerimaan dalam perasaan, rasanya ketika kita bersama dia kita merasa  terlindungi ataupun ketika jauh dari dia hati kita selalu tenang, perasaan nyaman hanya diri kita sendiri yang tahu karena diri kita sendiri yang merasakan.

So.. tanya dalam hati dan jawab tanpa kebohongan, 

Apakah anda sudah saling nyaman dengan  pacar anda ??

Iya saya nyaman....
silahkan ku pinang kau dengan bismilah...

enggak, saya nggak nyaman...
silahkan ku akhiri kau dengan alhamdulillah 
(Pilihan ada pada diri Om dan tante, tapi saya menyarankan introspeksi terhadap hubungan)

Om dan tante kini sudah bisa membedakan rasa suka dan nyaman, pertanyaan yang terlontar dari mahluk penghuni depan kamarku ini terus membuatku terinspirasi dan berproses, carilah kenyamanan dulu baru timbulah rasa suka. mahluk rocker itu kinipun masih galau dengan jawaban saya, bukan berarti jawaban saya nggak ngena di hati dia, tapi dia sedang mengalami suatu penyakit akut yang disebut dengan galau yang terinfeksi lewat getaran-getaran syaraf cintanya, ahey !!!!

Apabila tulisan saya bertentangan dengan pemikiran om dan tante, harap di maklumi, kita terlahir dari rahim yang berbeda dengan proses hidup, dan cobaan hidup yang berbeda pula, bukan merasa sok pintar ataupun tengil, maka lebih baik kita mengupil...

Keep Positif Thinking, keep smile, Go Ahead !!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar